Muntah adalah gejala umum dari berbagai kondisi yang menyebabkan anak sering diperiksakan kepada dokter. Muntah dapat bermula dari masalah saluran cerna namun dapat pula merupakan sebuah sinyal dari penyakit lain yang berlangsung sistemik (ke seluruh tubuh). Muntah pada anak seringkali bersifat ringan dan dapat diatasi dengan beberapa tatalaksana pendukung, namun harus dapat dibedakan sebab muntah yang dapat mengancam nyawa dan tentunya menghindari komplikasi buruk yang dapat terjadi seperti gangguan keseimbangan elektrolit, dehidrasi atau adanya kerusakan saluran cerna.
Muntah ialah suatu pengeluaran secara paksa isi lambung melalui mulut dan/atau melalui hidung. Muntah dipicu oleh adanya refleks muntah untuk melindungi tubuh terhadap racun, peregangan usus atau pemicu lainnya. Sebab muntah dapat oleh karena a) infeksi dan peradangan pada saluran cerna akibat virus, kuman, jamur b) keracunan makanan c) alergi makanan d) sumbatan pada saluran cerna e) benda asing pada saluran cerna f) penyakit pada sistem saraf pusat (perdarahan di dalam kepala, infeksi otak, trauma kepala) g) faktor psikologis seperti stres h) efek obat-obatan.
Apabila anak muntah, sebaiknya:
- Tetap penuhi cairan tubuh anak dengan memberikan minum yang cukup sedikit demi sedikit
- Jangan memaksa anak untuk menahan muntah, dan bantu anak untuk menundukan/memiringkan kepala saat muntah agar menghindari tersedak
- Berikan anak waktu untuk istirahat
- Hindari makanan yang merangsang (makanan berlemak, coklat, makanan berbumbu)
- Hindari minuman yang merangsang misal softdrink, minuman kemasan
- Jangan memberi obat tanpa penjelasan oleh dokter
Kenali tanda bahaya muntah pada anak bila:
- Muntah terus-menerus dan tidak kunjung membaik
- Anak semakin lemas, lesu dan tidak aktif
- Muntah disertai dengan cairan lambung dan darah
- Terdapat nyeri perut hebat di seluruh perut
- Muntah disertai dengan diare
Segera hubungi dokter jika gejala-gejala di atas terjadi. Penanganan yang tepat dan cepat akan semakin baik demi proses pengobatan dan penyembuhan.
