Stroke

Bagikan artikel ini
Share on facebook
Share on twitter
Share on pinterest
Share on whatsapp
Share on linkedin

Stroke adalah penyakit pembuluh darah otak. Definisi menurut WHO, Stroke adalah suatu keadaan dimana ditemukan tanda-tanda klinis yang berkembang cepat berupa defisit neurologis fokal dan global, yang dapat memberat dan berlangsung lama selama 24 jam atau lebih dan atau dapat menyebabkan kematian, tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vascular.

Jenis stroke
Berdasarkan penyebabnya, stroke dibedakan menjadi 3 jenis yaitu

  1. Stroke Iskemik (Ischemic Stroke)
    Sebanyak 85% dari rata-rata penderita stroke mengalami stroke iskemik. Stroke iskemik terjadi ketika pembuluh darah arteri pada otak menyempit atau tersumbat (pembekuan darah) sehingga menyebabkan aliran darah sangat berkurang.
    Pada umumnya stroke iskemik terjadi karena :
    – Thrombotic strokeThrombotic stroke terjadi ketika pembekuan darah terbentuk di salah satu pembuluh darah arteri yang memasok darah ke otak. Pembekuan dapat disebabkan oleh endapan lemak (plak) yang terbentuk dalam pembuluh darah arteri dan menyebabkan berkurangnya aliran darah atau masalah arteri lainnya.
    – Embolic strokeEmbolic stroke terjadi ketika pembekuan darah terjadi di pembuluh otak yang sempit
  2. Stroke Hemoragik (Hemorrhagic Stroke)
    Stroke hemoragik terjadi bila pembuluh darah di otak mengalami kebocoran atau pecah (pendarahan). Pendarahan otak dapat terjadi karena banyak hal termasuk tekanan darah yang cenderung selalu tinggi, penggunaan obat golongan antikoagulan, dan titik-titik lemah pada pembuluh darah (aneurisma). 
  3. Stroke ringan (TIA – Transient Ischemic Attack)
    Serangan TIA juga dikenal sebagai stroke ringan dimana gejala yang terjadi mirip dengan gejala stroke yang terjadi pada periode yang singkat. Penurunan sementara suplai darah ke bagian otak menyebabkan TIA, yang sering berlangsung kurang dari lima menit. Seperti halnya dengan stroke iskemik, TIA disebabkan oleh terjadinya pembekuan darah. TIA tidak menyebabkan gejala stroke permanen karena penyumbatan yang terjadi bersifat sementara.

Tanda dan Gejala 

  1. Lengan, kaki atau keduanya mengalami kelemahan. Hal ini dapat menjadi kelumpuhan total dari satu sisi tubuh.
  2. Wajah mengalami kelemahan dan salah satu sisi wajah mengalami kemiringan. Hal ini dapat menyebabkan seseorang mengeluarkan air liur.
  3. Mengalami masalah pada keseimbangan, koordinasi, penglihatan, berbicara/ berkomunikasi, atau menelan.
  4. Pusing,sakit kepala hebat 
  5. Mati rasa pada bagian tubuh.
  6. Mual dan muntah 
  7. Kehilangan kesadaran.

Faktor Risiko 

  1. Riwayat keluarga
    Anda akan memiliki risiko stroke lebih besar jika memiliki orang tua, kakek-nenek, saudara yang juga mengalami stroke.
  2. Jenis kelamin
    Setiap tahunnya kejadian stroke pada wanita lebih banyak daripada pria, dan stroke lebih banyak menyebabkan kematian pada wanita daripada pria. Beberapa kondisi berikut membuat wanita memiliki risiko stroke semakin besar yaitu penggunaan pil KB, kehamilan, riwayat preeklamsia/eklamsia, diabetes gestasional/ diabetes saat kehamilan, merokok, menjalani terapi hormon pasca menopause.
  3. Tekanan darah tinggi
    Tingginya tekanan darah merupakan penyebab utama terjadinya stroke, dan hal ini merupakan faktor risiko yang paling penting untuk dikontrol.
  4. Merokok
    Dalam beberapa tahun belakangan menunjukkan bahwa merokok merupakan faktor risiko yang sangat penting diperhatikan karena nikotin dan karbon monoksida yang terkandung di dalam rokok dapat merusak sistem kardiovaskular dalam berbagai cara.
  5. Diabetes mellitus
  6. Kolesterol tinggi
  7. Pola makan
    Pola makan tinggi lemak jenuh,lemak trans dan kolesterol meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Makanan yang tinggi garam akan meningkatkan tekanan darah. Sedangkan makanan yang tinggi karbohidrat berkontribusi untuk meningkatkan kadar gula dalam darah.
  8. Kurangnya aktivitas fisik
    Kurangnya aktivitas olah tubuh dan obesitas atau keduanya dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi, kolesterol tinggi, diabetes, penyakit jantung dan tentu stroke. Lakukan olah tubuh minimal 30 menit setiap hari secara rutin.

Pencegahan 

  1. Berhenti merokok
    Senyawa kimia yang berada pada rokok dapat merusak pembuluh darah arteri. Berhenti merokok dapat mengurangi resiko mengalami stroke.
  2. Mengontrol tekanan darah
    Memastikan tekanan darah diperiksa sebulan sekali. Jika tekanan darah Anda tinggi maka memerlukan pengobatan yang tepat. Pengobatan yang tepat dapat membantu mengurangi resiko terjadinya stroke.
  3. Memiliki berat badan ideal.
  4. Memiliki kadar kolesterol dalam darah tinggi.
  5. Melakukan kegiatan fisik seperti berolahraga minimal 30 menit setiap hari.
  6. Mengubah pola makan menjadi lebih sehat dengan memperbanyak buah dan sayuran dan mengurangi konsumsi kolesterol.
  7. Membatasi konsumsi alkohol.
  8. Mengontrol kadar gula darah agar tetap terkontrol.

 

Referensi :

Mayo Clinic (2020). Stroke. Symptoms and causes.

P2PTM Kemenkes RI (2018). Apa Itu Stroke ?

Unduh Aplikasi Klinisia Sekarang

Soal kesehatan, jangan diremehkan.
Seremeh apapun keluhanmu, Klinisia ada untukmu!

Jl. Jaya Mandala IV No. 25e RT. 11/RW. 01, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan Jakarta 12870

© Klinisia – PT Kawan Sehat Indonesia 2023