Skabies

Bagikan artikel ini
Share on facebook
Share on twitter
Share on pinterest
Share on whatsapp
Share on linkedin

APA ITU SKABIES?

Skabies merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh kutu/tungau spesies Sarcoptes scabiei. Skabies sering disebut juga dengan nama kudis (kudisan), gudik (gudikan), budukan, dan sebagainya.

 

APA SAJA GEJALA SKABIES?

Pasien dengan skabies biasanya mengeluhkan bintil merah maupun lenting yang disertai rasa gatal pada daerah sela-sela jari tangan maupun kaki, punggung tangan dan kaki, pergelangan tangan dan kaki, telapak tangan dan kaki, siku, lipat ketiak, bahkan di skrotum atau penis pada laki-laki. Keluhan gatal biasanya akan terasa semakin parah saat malam hari.

 

APAKAH SKABIES MENULAR?

Ya, skabies dapat ditularkan. Penularan skabies terjadi saat kontak erat dengan pasien yang menderita skabies, misalnya tidur di ranjang yang sama, berbagi menggunakan pakaian, atau bersentuhan langsung dalam durasi lebih dari 15 menit. Oleh karena itu, skabies sering diderita oleh populasi yang tinggal di lingkungan padat seperti di panti asuhan, panti jompo, dan pesantren.

 

BAGAIMANA SKABIES DIDIAGNOSIS?

Pada umumnya skabies di diagnosa oleh dokter berdasarkan keluhan pasien dan melihat karakteristik kelainan kulit yang timbul. Namun pada beberapa kasus sulit, dokter bisa meminta melakukan pemeriksaan sampel kulit dibawah mikroskop untuk memastikan adanya tungau maupun telurnya.

 

APAKAH SKABIES BERBAHAYA?

Skabies tidak langsung membahayakan nyawa, namun keluhan gatal dapat sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Skabies juga sangat mudah ditularkan ke orang lain. Tanpa adanya pengobatan yang baik, maka pasien dapat mengalami keluhan yang berkepanjangan/berulang yang berisiko komplikasi seperti luka pada kulit dan infeksi kulit yang lebih berat. Komplikasi yang berat lebih mudah terjadi pada pasien dengan daya tahan tubuh yang rendah, misalnya lansia, anak dengan gizi buruk, dan pasien dengan HIV AIDS.

 

APA SAJA LANGKAH YANG DAPAT DILAKUKAN JIKA KITA MENDERITA SKABIES?

Langkah yang dapat dilakukan adalah berobat langsung ke dokter untuk memastikan diagnosis dan mendapatkan obat krim untuk membunuh tungau di kulit. Cara penggunaan obat krim adalah dengan mengoleskannya ke seluruh bagian tubuh kecuali daerah wajah dan dibiarkan selama selama 8-12 jam kemudian dibilas saat mandi. Obat dioleskan lagi satu minggu setelah pengolesan pertama untuk membasmi sisa tungau yang baru menetas dari telur. Dokter juga bisa memberikan obat minum untuk mengurangi gejala gatal selama proses pengobatan berlangsung.

Pengobatan dianjurkan untuk seluruh anggota keluarga/orang yang satu rumah dengan pasien walaupun tidak ada keluhan. Tujuannya adalah untuk memastikan tungau di lingkungan rumah tersebut terbasmi menyeluruh sehingga tidak terjadi infeksi ulang pada anggota keluarga yang lain.

Langkah berikutnya adalah membasmi tungau yang terdapat di pakaian/kain/seprai di rumah (termasuk pakaian yang dikenakan keluarga pasien) dengan cara mencucinya menggunakan air panas (>600C). Untuk benda kain yang tidak dapat dicuci, dianjurkan untuk dimasukkan ke dalam wadah/kantong plastik dan dibiarkan minimal 14 hari sebelum digunakan kembali.

Unduh Aplikasi Klinisia Sekarang

Soal kesehatan, jangan diremehkan.
Seremeh apapun keluhanmu, Klinisia ada untukmu!

Jl. Jaya Mandala IV No. 25e RT. 11/RW. 01, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan Jakarta 12870

© Klinisia – PT Kawan Sehat Indonesia 2023